Selasa, 14 Mei 2013

#VanStartup Experience Part 3 : Lesson Learnt by Stephawie

Editor’s note :  Stephanie Wiriahardja adalah Community Celebratoire HootSuite yang menjadi partisipan sekaligus mentor di #VanStartup. Baca artikel sebelumnya tentang #VanStartup experience part 1 dan part 2.

Di setiap acara yang kita hadiri dan setiap pengalaman yang kita jalani, pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil. Begitu juga dari acara Startup Weekend yang ceritanya sudah dirangkum oleh Ed Hendrawan beberapa hari lalu. Jujur saja saya tidak tahu apa ekspektasi saya sewaktu datang ke acara itu. Tapi begitu acara dimulai, saya tahu banyak yang bisa dipelajari dari acara ini.
Di acara #VanStartup, tim kami memilih ide “HaveUs” yang memecahkan masalah restoran untuk mendatangkan pelanggan baru dan mengisi kursi yang kosong di restoran mereka. Presentasi kami adalah sebagai berikut dan tulisan ini adalah artikel tentang proses kami membentuk ide tersebut.
 
Seperti yang sudah ditulis Ed, beberapa hal yang paling penting dilakukan adalah:
  • Product Market Research
  • Competitor Analysis
  • Programming Feasibility Study
  • Physical and Online Product Survey
  • Revenue Model
  • Marketing Strategy
  • Presentation Style
PRODUCT MARKET RESEARCH
Diskusi Bersama Tim
Mungkin kamu punya ide bagus, tapi apalah arti ide itu bila tidak ada marketnya. Sebelum memulai bisnis apapun, pastikan kamu kerjakan riset ttg produk atau servis yang kamu mau tawarkan. Ada beberapa cara untuk ini. Untuk tim kami, HaveUs, kami adakan survey yang langsung kami bagikan dengan semua teman2 di jaringan sosial. Kami berhasil mengumpulkan sekitar 120 respons selama 4 jam. Meskipun tidak banyak, tapi hasil dari survey ini cukup membuktikan bahwa ada market yang memang tertarik untuk konsep baru ini. Dari situ baru kami merasa lebih percaya diri untuk melanjutkan ide ini.
Sayangnya banyak startup yang gagal karena alasan ini. Terkadang memang tidak adil. Sebagus apapun ide kita, bila tidak ada demand, maka gagalah kita. Tes market kalian dari awal, jangan terlalu terkait dengan ide kalian dahulu. Buka pikiran dan bersiaplah untuk menyesuaikan ide kalian dengan demand dari market itu sendiri.
COMPETITOR ANALYSIS
Ada berjuta-juta jumlahnya bisnis di dunia ini dan kenyataannya adalah, se-kreatif dan se-inovatif apapun idemu, ada kemungkinan besar bahwa seseorang di dunia ini telah melakukannya. Jangan berkecil hati, karena tanpa kompetitor, tidaklah seru dunia ini. Ya kan?
Kalian harus sadari dari awal ttg the existence of these competitors. Jangan sekali2 meremehkan mereka. Untuk tim HaveUs, kami sadar akan hadirnya kompetitor yang memang sudah jauh lebih besar dan terkenal (Yelp dan OpenTable), lalu gunakan mereka sebagai fondasi dari awal bisnis kita. Kita lihat apa yang mereka tawarkan untuk konsumer, lalu kita lihat dari segi para konsumernya juga apa yang masih kurang. Dari situ, kita “lompat” dan menyesuaikan ide kita menurut hasil jawaban yang kita dapatkan.
PROGRAMMING FEASIBILITY STUDY
Salah satu masalah yang paling pertama kita hadapi adalah mencari programmer. Memang sudah dari awal saya sadari pasti ada kekurangan di jumlah orang teknis diacara ini. Ya jujur saja menurut observasi saya, orang teknis memang jarang ikut acara seperti ini karena mereka tercendung lebih menyendiri.
Yang saya sadari dari acara ini adalah betapa penting tidak pentingnya programmer di langkah awal. Pertama-tama kami berusaha keras untuk mendapatkan programmer, namun di hari kedua mereka seenaknya saja meninggalkan tim kita setelah semaleman memanipulasikan kami untuk mengganti ide menjadi ide mereka. Akhirnya tim kami pun mencoba mencari pengganti mereka dan untungnya dapat. Dari sini saya menyadari bahwa kalau ide dan konsep kita sudah kuat, maka secara sendirinya para programmer dan developer akan tertarik untuk membantu.
PHYSICAL AND ONLINE PRODUCT SURVEY
Physical Survey ke Restoran
Kalau tadi saya sudah diskusikan tentang Product Market Research, ada juga yang namanya Product Survey. Caranya mirip, namun langkah ini dilakukan di langkah ke 4 dimana konsep kita sudah mulai matang. Gunanya survey ini adalah untuk membuktikan apakah produk atau servis kita benar-benar digunakan oleh market yang kita tuju. Langkah yang dilakukan bisa sama, namun tujukan pertanyaan untuk menjadi lebih detail dan spesifik.
Kalau waktu memungkinkan, beri mereka mock up dari produk atau servis mu, observasi gerak-gerik mereka. Terkadang jawaban yang mereka beri di survey dan yang sebenarnya dilakukan berbeda. Analisakan baik-baik, bayangkan kamu sebagai mereka, pelajari alasan dibalik semua jawaban mereka.
REVENUE MODEL
Apakah tujuan kamu membangun bisnis ini? Apa benar hanya untuk melanjutkan ide yang ada di benak pikiran mu? Bulsit. Semua bisnis itu tujuannya untuk mendapatkan uang. Ya mau gimana lagi, memang uang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pikirkan bagaimana kamu dapatmonetize semua upaya kamu. Mencari cara untuk mendapatkan uang memang lumayan sulit, apalagi kalau ini bisnis pertama kamu. Berapa harga yang pantas? Apakah hasilnya cukup menguntungkan? Kapan kamu balik modal? Jawabannya sebenarnya sudah dapat terlihat dari hasil survey kamu. Kalau kamu sudah sampai langkah ini, berarti ide kamu telah tervalidasi.
Untuk HaveUs, kita lihat dari semua sisi untuk mendapatkan semua jawaban ini. Kita lihat dari survey berapa banyak orang yang sering makan di luar, yang tertarik untuk mencoba hal baru, dan jumlah teman-teman yang mereka biasa ajak makan untuk merayakan sesuatu. Kita juga melihat bagaimana kondisi market saat ini, apakah banyak perbincangan di Twitter? Blog? Lalu kami nilaikan kira2 click-through ratenya dan berapa % konversinya. Dari sini kita bisa melihat apakah bisnis ini dapat bertahan dan kira2 berapa penghasilan per bulannya.
MARKETING RESEARCH
Ini berhubungan sekali dengan yang baru saja saya diskusikan di atas. Lihat benar-benar market yang ada sekarang ini. Jangan cari yang belum pasti. Lihat siapa yang sudah siap menangkap bisnis kamu dan buatlah marketing strategy untuk mendekatkan diri ke mereka. Spesifikan target audience kamu dan cari tahu segala sesuatunya tentang mereka. Maksimalkan penggunaan sosial media kalau kamu belum punya budget.
PRESENTATION STYLE
Presentasi itu penting sekali. Lebih dari apapun. Kalau konsep kamu sudah matang, programming sudah mendukung, revenue model juga sudah dijangkau, yang sekarang kamu butuhkan adalah memberikan presentasi ke investor. Bila kamu gagal menjelaskan dengan jelas, gagal lah semua effort kamu untuk mendapatkan funding.
Tim kami menyadari ini, sehingga pada hari ketiga kami pisahkan tim. Kami memilih 2 orang untuk jadi presenter dan 1 orang untuk bagian design (saya), yang lainnya terus melanjutkan pekerjaan. Kita bersama-sama melihat apa saja materi yang kami bisa presentasikan, menulis poin-poin penting, lalu menerjemahkan itu semua menjadi presentasi. Setelah beberapa kali latihan, kami tampil di depan anggota tim yang tadi berkerja dan meminta mereka untuk memberi kritik dan menanyakan pertanyaan2 yang mungkin ditanya juri sebanyak2nya.
Karena banyaknya latihan yang kami lakukan, para presenter terlihat relaks di atas panggung dan presentasi pun berjalan lancar. Kalian bisa lihat slide presentasi kami yang dipuji juri, investors, dan para attendee lainnya di sini.

Ini adalah beberapa hal yang saya pelajari dari acara Startup Weekend Vancouver. Masih banyak lagi yang bisa diambil dari acara ini. Sungguh benar-benar acara yang menarik. Saya sangat mendorong kalian semua untuk ikut sebanyak2nya acara yang kamu bisa. Semua acara memiliki lesson learnt-nya sendiri-sendiri yang tidak akan kalian pernah dapatkan di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar