Editor’s note : “Rahasia” kesuksesan startup bukan
melulu hanya soal product yang hebat, marketing yang out of the box atau
networking, tetapi juga pengelolaan sahamnya. Terkait hal ini saya
menemui salah seorang rekan yang sangat berpengalaman dalam pengelolaan
saham yaitu Arip Tirta - founder dan CEO Urbanindo.com,
yang juga memiliki working experience cukup panjang selama 7 tahun di
Hercules Technology Growth Capital (NYSE: HTGC) , sebuah venture capital
di USA.
Kenapa Urbanindo memberikan saham kepada seluruh karyawan ?
Saya pribadi ingin seluruh pekerja yang bergabung di Urbanindo lebih care dengan Urbanindo.
Selama saya bekerja di HTGC, saya melihat startup di sana itu
benar-benar care dengan tempatnya bekerja. Jika bosnya bilang “ini harus
selesai besok”, mereka akan benar-benar menyelesaikan pekerjaannya
biarpun harus kerja sampai jam 4 pagi. Padahal dikasih uang lembur pun
tidak. Mereka merasa perusahaan itu milik mereka juga, jika perusahaan
berhasil mereka juga mendapatkan keuntungannya, bukan hanya bosnya saja.
Di Indonesia saya lihat banyak orang yang menjadi kutu loncat, 6
bulan di satu tempat, lalu pindah ke tempat lain, nah untuk buat
perusahaan yang bagus itu sulit sekali jika employeenya seperti itu.
Employee yang sudah lama kerja kan lebih mudah untuk mengatasi masalah
dan membuat product baru karena visi misinya sudah cocok dengan mereka.
Karena itu saya memberikan incentive untuk semua tim Urbanindo berupa
saham. Dari customer support sampai ke VP level, semuanya mendapatkan
saham UrbanIndo. Setiap 6 bulan kami kasih saham baru untuk semua
karyawan UrbanIndo. Dengan adanya program saham di UrbanIndo, saya
harapkan semua perkerja di UrbanIndo akan kerasan kerja di UrbanIndo dan
terus membangun UrbanIndo untuk menaikan saham nya UrbanIndo
bersama-sama.
Perlu diingat hampir semua orang di Sillicon Valley menjadi kaya
bukan gara-gara gaji yang tinggi tapi gara2 program saham
perusahan-perusahaan disana. Saya harapkan semua startup di Indonesia
bisa menerapkan yang sama karena akan membantu perkembangan startup di
Indonesia.
Cara kerja untuk memberikan saham untuk perkerja?
Untuk memudahkan penjelasan nya, saya akan membuat satu contoh.
Misalnya Founder A dan Founder B mendirikan sebuah PT XYZ dan
mengeluarkan 500 saham, masing2 mendapatkan 250 saham.
Beberapa bulan kemudian datang Investor 1 yang meminta 40%
kepemilikan PT XYZ. Founder A dan B setuju dengan syarat pembentukan
pool khusus untuk management (Management Stock Pool). Dalam contoh ini
kita buat pool nya sebesar 250 saham (20% dari total kepemilikan).
Saham untuk management itu biasanya di alokasikan untuk perkerja
tetap perusahaan itu. Jadi misalnya Founder B keluar sesudah Seri A.
Founder B tidak akan mendapatkan saham baru. Untuk contoh ini kita
asumsikan Founder A mendapatkan 150 saham baru dan 100 saham lagi
dibagikan ke 2 pekerja baru (Employee 1 dan 2).
Seperti yang kita lihat diatas Founder A (32%) mempunyai kepemilikan
jauh lebih banyak dari Founder B (20%) yang sudah tidak aktif di PT XYZ.
Itu adalah salah satu kegunaan Saham untuk management yang bisa
digunakan untuk memberi incetive kepada orang yang masih berkerja di
perusahaan XYZ.
Untuk tiap seri pendanaan tim management bisa meminta untuk refreshed
pool yang di alokasikan ke management. Dalam contoh ini misalnya ada
investor 2 yang mau masuk di Seri B dan meminta 40% saham dari PT XYZ.
Managemen PT XYZ berhasil mendapatkan 10% alokasi untuk management.
Setelah penutupan Seri B, Employee 2 keluar dari PT XYZ dan tidak
mendapatkan saham baru. Founder A yang tetap berkerja keras di PT XYZ
mendapatkan 150 saham baru dan 100 saham lagi diberikan Employe 1 yang
sama keras nya berkerja untuk PT XYZ.
Seperti yang kita lihat, Founder A yang berkerja keras untuk PT XYZ
dari pendirian sampai pasca Seri B mempunyai 22% kepemilikan. Sedangkan
Founder B yang berkerja dari perndirian sampai Seri A hanya mempunyai
10% kepemilikan. Employee 1 yang berkerja dari Seri A sampai pasca Seri
B mempunyai 6% kepemilikan dibandingkan dengan 2% yang di miliki oleh
Employee 2 yang hanya berkerja dari Seri A sampai Seri B. Semua ini bisa
diatur lewat Stock Pool untuk managemen.
(PS: contoh diatas tidak menghiraukan vesting period. Setiap
pemberian saham biasanya mempunyai vesting period 3 sampai 5 tahun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar