Selasa, 14 Mei 2013

Belajar Pengelolaan Saham Startup Teknologi dari Arip Tirta, CEO Urbanindo

Editor’s note : “Rahasia” kesuksesan startup bukan melulu hanya soal product yang hebat, marketing yang out of the box atau networking, tetapi juga pengelolaan sahamnya. Terkait hal ini saya menemui salah seorang rekan yang sangat berpengalaman dalam pengelolaan saham yaitu Arip Tirta - founder dan CEO Urbanindo.com, yang juga memiliki working experience cukup panjang selama 7 tahun di Hercules Technology Growth Capital (NYSE: HTGC) , sebuah venture capital di USA.


Kenapa Urbanindo memberikan saham kepada seluruh karyawan ?
Saya pribadi ingin seluruh pekerja yang bergabung di Urbanindo lebih care dengan Urbanindo.
Selama saya bekerja di HTGC, saya melihat startup di sana itu benar-benar care dengan tempatnya bekerja. Jika bosnya bilang “ini harus selesai besok”,  mereka akan benar-benar menyelesaikan pekerjaannya biarpun harus kerja sampai  jam 4 pagi. Padahal dikasih uang lembur pun tidak. Mereka merasa perusahaan itu milik mereka juga, jika perusahaan berhasil mereka juga mendapatkan keuntungannya, bukan hanya bosnya saja.
Di Indonesia saya lihat banyak orang yang menjadi kutu loncat, 6 bulan di satu tempat, lalu pindah ke tempat lain, nah untuk buat perusahaan yang bagus itu sulit sekali jika employeenya seperti itu. Employee yang sudah lama kerja kan lebih mudah untuk mengatasi masalah dan membuat product baru karena visi misinya sudah cocok dengan mereka.
Karena itu saya memberikan incentive untuk semua tim Urbanindo berupa saham. Dari customer support sampai ke VP level, semuanya mendapatkan saham UrbanIndo.  Setiap 6 bulan kami kasih saham baru untuk semua karyawan UrbanIndo. Dengan adanya program saham di UrbanIndo, saya harapkan semua perkerja di UrbanIndo akan kerasan kerja di UrbanIndo dan terus membangun UrbanIndo untuk menaikan saham nya UrbanIndo bersama-sama.
Perlu diingat hampir semua orang di Sillicon Valley menjadi kaya bukan gara-gara gaji yang tinggi tapi gara2 program saham perusahan-perusahaan disana.  Saya harapkan semua startup di Indonesia bisa menerapkan yang sama karena akan membantu perkembangan startup di Indonesia.

Cara kerja untuk memberikan saham untuk perkerja?
Untuk memudahkan penjelasan nya, saya akan membuat satu contoh. Misalnya Founder A dan Founder B mendirikan sebuah PT XYZ dan mengeluarkan 500 saham, masing2 mendapatkan 250 saham.
Atirta - Sebelum ada investor Beberapa bulan kemudian datang Investor 1 yang meminta 40% kepemilikan PT XYZ. Founder A dan B setuju dengan syarat pembentukan pool khusus untuk management (Management Stock Pool). Dalam contoh ini kita buat pool nya sebesar 250 saham (20% dari total kepemilikan).
Atirta - Seri A
Saham untuk management itu biasanya di alokasikan untuk perkerja tetap perusahaan itu. Jadi misalnya Founder B keluar sesudah Seri A. Founder B tidak akan mendapatkan saham baru.  Untuk contoh ini kita asumsikan Founder A mendapatkan 150 saham baru dan 100 saham lagi dibagikan ke 2 pekerja baru  (Employee 1 dan 2).
Atirta - Saham untuk management sudah dibagikan Seperti yang kita lihat diatas Founder A (32%) mempunyai kepemilikan jauh lebih banyak dari Founder B (20%) yang sudah tidak aktif di PT XYZ. Itu adalah salah satu kegunaan Saham untuk management yang bisa digunakan untuk memberi incetive kepada orang yang masih berkerja di perusahaan XYZ.
Untuk tiap seri pendanaan tim management bisa meminta untuk refreshed pool yang di alokasikan ke management. Dalam contoh ini misalnya ada investor 2 yang mau masuk di Seri B dan meminta 40% saham dari PT XYZ. Managemen PT XYZ berhasil mendapatkan 10% alokasi untuk management.
Atirta - Seri B
Setelah penutupan Seri B, Employee 2 keluar dari PT XYZ dan tidak mendapatkan saham baru. Founder A yang tetap berkerja keras di PT XYZ mendapatkan 150 saham baru dan 100 saham lagi diberikan Employe 1 yang sama keras nya berkerja untuk PT XYZ.
 Atirta - Seri B Saham untuk management Seperti yang kita lihat, Founder A yang berkerja keras untuk PT XYZ dari pendirian sampai pasca Seri B mempunyai 22% kepemilikan. Sedangkan Founder B yang berkerja dari perndirian sampai Seri A hanya mempunyai  10% kepemilikan.  Employee 1 yang berkerja dari Seri A sampai pasca Seri B mempunyai 6% kepemilikan dibandingkan dengan 2% yang di miliki oleh Employee 2 yang hanya berkerja dari Seri A sampai Seri B. Semua ini bisa diatur lewat Stock Pool untuk managemen.
(PS: contoh diatas tidak menghiraukan vesting period. Setiap pemberian saham biasanya mempunyai vesting period 3 sampai 5 tahun).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar