Selasa, 14 Mei 2013

20 Pertanyaan Untuk Mencari Ide Bisnis

20 Pertanyaan berikut mungkin bisa membantu memberikan ide untuk Anda mengenai bisnis yang cocok untuk Anda.
  1. What hobbies do you have ?  |  Apa hobi kamu ?
  2. What do you love doing ?  |  Apa yang kamu suka lakukan ?
  3. When were the last five occasions you had fun ?  |   Kapan kali terakhir kamu merasa fun melakukan sesuatu ? sebutkan 5 !
  4. What are your three biggest talents ? |  Sebutkan tiga bakat terbesarmu.
  5. What have you seen abroard that you wish you had at home ?  |  Apa yang kamu lihat di luar negeri yang kamu harapkan ada di rumahmu ?
  6. Is there something you love that you can’t find ?  |  Adakah sesuatu yang kamu suka yang tak bisa kamu temukan atau beli ?
  7. What irritates you as consumer ?  |  Apa yang mengganggumu sebagai konsumen ?
  8. What service or product would you buy today if it existed ?  |  Servis atau produk apa yang akan kamu beli jika memang tersedia ?
  9. What complaints do your friends have as customers and consumer ?  |  Keluhan seperti apa yang muncul dari teman kamu sebagai pelanggan dan konsumen ?
  10. What is your favorite shop and how could it be better ?  |  Apa toko favorit kamu dan apa saran-saran kamu untuk memperbaikinya ?
  11. What could save your time and money if only you could find it ?  |  Apa yang bisa menghemat waktu dan uangmu jika saja kamu bisa menemukannya ?
  12. Who do you think provides great service and how could it be transferred to a new product or service ?  |  Siapa yang menurutmu menyediakan produk / servis yang hebat dan bagaimana hal itu ditransfer menjadi produk baru ?
  13. What would help people to have more fun in their lives ?  | Apa yang akan membantu orang untuk membuat hidupnya lebih fun ?
  14. What could you produce faster, better, cheaper ?  |  Apa yang bisa kamu hasilkan dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih murah ?
  15. What would help your colleagues to get out of office on time ?  |  Apa yang bisa kamu bantu supaya teman sekantormu pulang dari kantor lebih awal ?
  16. How could you make someone feel safer and happier ?  |  Bagaimana kamu membuat seseorang lebih merasa aman, nyaman dan bahagia ?
  17. What could you do to help a parent save a few minutes every day ? |  Apa yang akan kamu lakukan untuk membantu orang tuamu menghemat beberapa menit setiap harinya ?
  18. Who do you think has an indispensable product but dire service ?  |  Siapa yang menurutmu punya produk yang hebat tetapi servisnya buruk ?
  19. What do you think people tolerate – but don’t need to ?  |  Apa yang menurutmu terlalu banyak ditoleransi orang tetapi sebenarnya tidak perlu ?
  20. What experience would enable people to enjoy their lives more ?  |  Pengalaman seperti apa yang membuat seseorang lebih menikmai hidupnya ?

#VanStartup Experience Part 3 : Lesson Learnt by Stephawie

Editor’s note :  Stephanie Wiriahardja adalah Community Celebratoire HootSuite yang menjadi partisipan sekaligus mentor di #VanStartup. Baca artikel sebelumnya tentang #VanStartup experience part 1 dan part 2.

Di setiap acara yang kita hadiri dan setiap pengalaman yang kita jalani, pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil. Begitu juga dari acara Startup Weekend yang ceritanya sudah dirangkum oleh Ed Hendrawan beberapa hari lalu. Jujur saja saya tidak tahu apa ekspektasi saya sewaktu datang ke acara itu. Tapi begitu acara dimulai, saya tahu banyak yang bisa dipelajari dari acara ini.
Di acara #VanStartup, tim kami memilih ide “HaveUs” yang memecahkan masalah restoran untuk mendatangkan pelanggan baru dan mengisi kursi yang kosong di restoran mereka. Presentasi kami adalah sebagai berikut dan tulisan ini adalah artikel tentang proses kami membentuk ide tersebut.

7 Karakteristik Nama Domain yang Bagus

Nama domain adalah real estate di internet. Sama halnya dengan lokasi yang sangat berpengaruh pada bisnis real estate, sebuah nama domain bisa menjadi pondasi kesuksesan situs Anda. Tapi bagaimana cara mengidentifikasinya? Dibawah ini Anda akan menemukan 7 karakteristik nama domain yang bagus.

Fokus Pada Kekuatan Anda

Play to your strength
Ingat ketika di sekolah, ketika Anda memilih mata pelajaran  yang sudah Anda kuasai? Bagaimana rasanya? Luar Biasa! Ini akan menjadi mudah. Saran apa yang Anda dapatkan dari mentor atau dosen Anda? Mungkin, mereka merekomendasikan Anda mengambil kelas dimana Anda lemah dalam mata pelajaran itu.
Mempelajari mata kuliah baru memang ide yang baik untuk dicoba, berusaha mengembangkan kelemahan yang menghambat Anda. Pepatah biasa mengatakan kita harus bekerja keras untuk memperbaiki kelemahan kita, tapi sebenarnya, ini tindakan yang sangat menghabiskan energi, waktu, talenta, dan kesempatan.
Bayangkan jika itu terjadi pada Chopin, Einstein, Christ Evert, atau Pavarotti apabila mereka mengikuti saran ini. Mereka adalah orang yang mengabdikan hidup mereka untuk mengembangkan kekuatan natural mereka. Sebagai hasilnya, mereka mencapai puncak pada bidangnya.

Menemukan Visi Entrepreneur by @josepwilliam , founder @dokitahealth

Editor’s Note : Guest post ini ditulis oleh Josep William, managing director Andtechnology dan cofounder Dokita.

Seseorang yang belum menemukan visi dan panggilan dalam hidupnya tidak akan menjalani hidup terbaiknya
Ironis memang pernyataan di atas, namun justru hal ini yang membuat banyak orang termasuk saya sendiri merasa gelisah ketika dalam menjalankan kehidupan kita merasa “this is not the best I can be or become.”
Apa itu Visi?
Secara sederhana, visi dapat dijelaskan sebagai “the ultimate goal” atau tujuan utama yang jauh ke depan dan menjadi alasan mengapa kita berada di dunia ini, atau alasan mengapa kita mendirikan usaha kita.
Beberapa contoh :
  • Coca cola mempunyai visi yang jelas, yaitu agar setiap orang di seluruh pelosok dunia bisa menikmati nikmatnya minuman segar “Coke”;
  • Disneyland visi agar setiap orang akan merasa bahagia ketika masuk ke dalam tempat hiburan Disneyland (Everybody feels happy);
  • Pendiri Apple ,Almarhum Steve Jobs mempunyai visi yang sangat “impossible” pada jamannya yaitu agar setiap orang di rumah bisa memiliki Personal Computer sendiri. Note: jaman waktu itu untuk bisa memiliki sebuah computer akan memerlukan biaya yang sangat besar.
Mengapa visi itu penting bagi seorang entrepreneur?
Visi yang jelas akan membantu kita untuk tetap fokus dengan apa yang kita kerjakan, membantu kita dalam menentukan kebijkasanaan kebijaksanaan yang penting, dan strategi-strategi pelaksanaan yang perlu dilakukan.
Ketika Anda atau perusahaan yang Anda pimpin tidak mempunyai visi yang jelas, maka Anda akan menjadi mudah di-“setir” dan di-“tarik” oleh berbagai pihak atau relasi-relasi bisnis Anda ke arah yang berlain-lainan, dan akhirnya semua hal yang sedang Anda tekuni tidak akan pernah maju, tidak akan terarah, berputar-putar di tempat, dan tidak akan pernah berubah menjadi lebih baik.
Terkadang mungkin kita tidak akan pernah mencapai secara sempurna visi tersebut, namun visi ini yang terus menjadi sebuah titik yang kita kejar karena visi ini mengarahkan, memotivasi, dan men-“drive” setiap pergerakan kita.
Bagaimana memiliki visi tersebut?
Visi setiap orang atau perusahaan tentunya berbeda satu dengan yang lain, dan ini semua akan kembali ke masing-masing individu.
Visi hasil kombinasi dari pengalaman atau pergumulan hidup, cita-cita hidup, skill/kemampuan Anda, sarana/lingkungan di sekitar Anda, dan faktor- faktor lain yang akan kemudian membentuk visi tersebut.Terkadang Anda perlu peka dan jeli dalam menemukan visi tersebut, dan hal ini tidak dapat dilakukan secara insant dan cepat.
Di dunia startup terkadang visi baru benar-benar jelas ketika Anda sudah melewati beberapa waktu dalam perjalanan usaha Anda, walaupun semakin awal sebenarnya semakin baik.
Selain itu dalam hal memiliki visi, visi Anda harus jelas.Visi juga harus sebesar-besarnya. Ada istilah, “gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, supaya jika tidak berhasil 100%, setidaknya Anda sampai dibulan!!”, dan terbukti bahwa manusia sudah pernah sampai ke bulan.
Jangan membuat visi terlalu kecil atau terlalu mudah dicapai, Anda pasti akan cepat berhenti atau tidak cukup semangat mencapainya.

PeterKohar, Founder TDWClub : My Internet Business Story (Part 1)

Peter Kohar adalah founder dari TDWClub yang telah menjalani bisnis internet sejak usia 18 tahun, tidak banyak yang mengetahui kisah di balik perjuangannya sehingga saat ini menjadi internet marketer handal. Di artikel ini Peter membagi kisahnya dan strategi bisnisnya kepada pembaca Startupbisnis.

“Ma, kuliah itu buat apa yah ? Cari Uang bukan ?” Nah sekarang kan sudah bisa menghasilkan , buat apa dilanjutkan. Pertanyaan dan pernyataan tersebut diamini, hingga tamatlah kuliah saya  di semester 4, lebih cepat dibandingkan anak2 lainnya :D

Bagaimana Desain dan Komunikasi Visual Membantu Bisnis Anda by BennyFajarai , Founder Kreavi

Editor’s note : Guest post ini ditulis oleh Benny Fajarai, Founder and CEO of Kreavi.com – Sebuah website marketplace dan jejaring kreatif Indonesia, yang menjembatani perusahaan dan pelaku bisnis yang membutuhkan jasa dan tenaga kerja kreatif.

Masih banyak perusahaan yang tidak sadar pentingnya desain dan komunikasi visual untuk bisnis mereka. Beberapa tahun terakhir, saya bertemu dengan banyak klien yang berpikir bahwa biaya desain grafis atau redesign website adalah pengeluaran yang besar. Padahal, bisa dibilang semua itu bukanlah pengeluaran, melainkan investasi yang dapat menghasilkan value lebih besar di masa depan.
Desain yang baik tidak akan menghasilkan uang dengan otomatis, karena tentu saja yang terpenting adalah model bisnis dan operasional dari perusahaan anda. Namun desain dan komunikasi visual yang tepat dapat memberikan nilai lebih untuk memenangkan pasar dan membangun branding yang lebih dipercaya.
Desain bukan hanya Hasil, Desain adalah Proses
Banyak bisnis yang akhirnya mempercayakan desain logo ataupun corporate identity mereka kepada sanak saudara / teman dengan kemampuan desain yang pas-pasan atau menggunakan jasa desain grafis crowdsourcing dengan harga yang sangat murah. Apakah hal tersebut salah? Tidak salah, hanya saja tidak ideal.
Corporate identity bukan hanya sekedar bagus dilihat, tapi harus dibuat dengan analisa dan proses yang layak dalam memahami berbagai aspek dari perusahaan seperti value yang ingin disampaikan, image yang ingin dibangun, penyesuaian dengan target pasar / klien, perkembangan di masa depan, estetika, dan berbagai aspek lainnya. Oleh karena itulah desain grafis dan komunikasi visual diajarkan sebagai disiplin ilmu yang independen.